Cinta memang sulit ditebak ya,
pertama-tama terasa manis tapi lama-kelamaan semakin menusuk dan terasa sakit. Aku
pernah merasakan hal yang sama persis seperti hari ini. Seperti waktu itu aku
merasa begitu hina dan jatuh hanya gara-gara cinta. Tapi kali ini aku tidak
menyesal seperti dulu, karena aku udah
janji sama diriku sendiri bahwa sekarang aku memiliki dia dan aku gak boleh
memaksa orang ini untuk tetap bersamaku, iya dia... malaikat yang menolongku
untuk move on dari masalalu. Aku berkata pada diriku sendiri bahwa dia adalah
orang yang gak sama dengan masalalu. Dia berhak memilih yang terbaik buat
dirinya sendiri.
Aku merasa aku bukan yang terbaik,
aku merasa begitu banyak kekurangan yang terlihat begitu jelas. Ibunya pernah
berpesan padanya bahwa dia harus mencari orang yang bisa sayang sama dia dan
ibunya. Sepertinya aku ragu untuk bisa jadi seperti itu. Aku memang ingin punya
ibu mertua yang baik juga, dan aku bisa menganggap ibu mertua sebagai ibuku
sendiri. Yang kemana-kemana bisa akur dan nyambung, yang bisa aku peluk, yang
bisa aku ajak curhat, yang bisa jadi segalanya karena kemanjaanku.
Dan ketika aku memilih malaikatku
ini, dalam hati kecil aku punya harapan besar bisa memeluk ibunya, bisa ngobrol
dengan baik tapi disisi lain aku ragu dan takut apakah aku diterima dalam
keluarganya atau tidak. Dan yang paling penting apakah dia juga mau serius. Masih
sama seperti dulu aku takut kehilangan, takut kehilangan yang kedua kalinya dan
takut sakit yang sama datang kembali.
Aku berusaha untuk tidak menangis,
tapi tetap saja gagal. Aku cengeng banget akhir-akhir ini. Aku pernah nangis
dihadapan dia, itu sangat memalukan. Aku berharap aku tidak menangis lagi.
Tuhan apa aku hanya terlalu takut. Berikan aku kekuatan yang sama besarnya
seperti kemarin-kemarin. Kekuatan yang amat dahsyat untuk menjaga diriku
sendiri untuk terus bisa berjalan.
Dan aku berharap agar pada akhirnya
aku dapat menemukan orang yang paling tepat dihati ini.
Aku berusaha untuk tidak
menyia-nyiakan orang yang berada disisinya tapi apalah daya Tuhan aku tak bisa
mempertahankan semua ini. Aku merasa lelah untuk merasakan sakit lagi. Jika aku
harus kehilangan dia, berikan aku kekuatan lagi untuk bangkit seperti dulu.
Tuhan jadikan aku lebih dewasa
menanggapi yang telah terjadi, jangan jadikan aku labil lagi. Aku udah dewasa
harusnya aku sudah mengerti bagaimana lika-liku perjalanan hidup ini. Kadang aku
sempat berpikir bahwa aku ingin balik lagi ke masalalu. Masa dimana aku masih
kanak-kanak yang polos, yang masih cengeng karena bertengkar dengan teman dan
kemudian baikan lagi. Yang masih jadi anak kesayangan pertama orang tua.
Tapi semua itu tidak mungkin Tuhan,
itu tidak mungkin terjadi. Saat ini aku hanya bisa terus berjalan sampai aku
menemukan orang yang tepat untuk hatiku. Sebenarnya aku lelah dan aku ingin
menikah dengan orang yang kau jodohkan denganku. Aku lelah dengan drama cinta
ini Tuhan. Aku lelah untuk menjadi pemeran utama dalam kisahku. Aku ingin happy
ending ....
Yang akhirnya aku bertemu dengan
jodohku... dimana yang bisa ngebimbing aku, dunia akhirat.. menjadi suami yang
bertanggung jawab padaku dan anak-anakku.. dan membimbing aku, memberi contoh
aku...
ADAKAH YANG TAU PERASAANKU MALAM
INI, WAKTU INI, TANGGAL INI, TAHUN INI, DETIK INI PULA... BAHWA AKU MENANGIS
LAGI
SAAT INI AKU HANYA BISA BERDOA PADA
TUHAN, BERIKAN AKU KEKUATAN YANG BESAR DAN BERIKAN AKU JALAN YANG TERBAIK..