Ku lalui jalan yang mendaki berliku-liku untuk menemukan
suatu hal yan baru. Yaa... hal yang dapat membuatku maju. Aku paham apa yang
terjadi bukan murni kesalahan kita, tapi takdir yang membuatnya jadi begini. Aku
masih ingat kata yang terselip dari ucapanmu “selamat pagi” masih terngiang di telinga
dan masih nampak terlihat di pelupuk mata yang menjadi bayang-bayang semu
kehidupan.
Aku tau sekarang ini sudah tak berlaku untukku, sekarang
semuanya telah berbeda saat kau ucapkan “carilah orang yang dapat memenuhi
keinginanmu” jlebb batinku merayap dalam sela sela darahku. Perkataanmu itu
mengalir ditengah gundah gulana perasaanku. Aku tau kini kau berubah namu aku
mengerti kamu butuh kebebasan untuk mengerti dirimu dan menghirup udara segar
setelah sekian lama kamu terkurung dalam penjara hatiku.
Yaa.. karena penjara itulah yang membuatmu berubah.. mungkin
kamu menanggapa semua karena salahku, salahku yang terlalu memenjarakanmu. Asal
kamu tau yaa boy ini semua karena kamu menghancurkan kepercayaanku selama tiga
tahun silam. Itu yang membuatku sulit percaya padamu, sulit membangun
kepercayaan untukmu. Dan asal kamu tau juga tiga tahun itu membuatku hancur
sakit, apakah kamu sadar dan mengerti?
Aku butuh keyakinan boy bukan omongan basa basimu tiap pagi dan malam. Aku jengah dengan sikapmu yang monoton. Kamu bilang cinta itu terbuka namun apa? Kamu yang tak pernah terbuak padaku. Kamu justru cerita sama orang lain bukan aku yang jadi kekasihmu.
Aku butuh keyakinan boy bukan omongan basa basimu tiap pagi dan malam. Aku jengah dengan sikapmu yang monoton. Kamu bilang cinta itu terbuka namun apa? Kamu yang tak pernah terbuak padaku. Kamu justru cerita sama orang lain bukan aku yang jadi kekasihmu.
Hey, boy tolong yakinkan aku jika kamu masih ingin bersama
sama lagi (ceritanya ngarepp banget hehehehe)
Dan kesimpulannya adalah kita memang tak sejalan. Waduuh cukup
tragis yaa melebih-lebihkan dalem banget kata-katanya. Tunggu cerpen fiksiku,,
wkwkwkwkwkwkwkwkwkwk ngayal tinggi banget. Dasar nyund siih .. lagi galau men
jadi nulisnya yang sedih sedih. Satu ucapan dariku yaitu:
“tak selamanya
hidup itu semudah seperti membalikkan telapak tangan tapi hidup itu penuh warna
dan rasanya kayak permen nano nano. Bersyukurlah karena hidupmu penuh rasa
sedih, kecewa bahagia,, karena dari situlah kita dapatkan ujung kebahagiaan
yang kita cari”
0 komentar:
Posting Komentar