CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 07 Mei 2013

cinta yang tragis


Ku lalui jalan yang mendaki berliku-liku untuk menemukan suatu hal yan baru. Yaa... hal yang dapat membuatku maju. Aku paham apa yang terjadi bukan murni kesalahan kita, tapi takdir yang membuatnya jadi begini. Aku masih ingat kata yang terselip dari ucapanmu “selamat pagi” masih terngiang di telinga dan masih nampak terlihat di pelupuk mata yang menjadi bayang-bayang semu kehidupan.
Aku tau sekarang ini sudah tak berlaku untukku, sekarang semuanya telah berbeda saat kau ucapkan “carilah orang yang dapat memenuhi keinginanmu” jlebb batinku merayap dalam sela sela darahku. Perkataanmu itu mengalir ditengah gundah gulana perasaanku. Aku tau kini kau berubah namu aku mengerti kamu butuh kebebasan untuk mengerti dirimu dan menghirup udara segar setelah sekian lama kamu terkurung dalam penjara hatiku.
Yaa.. karena penjara itulah yang membuatmu berubah.. mungkin kamu menanggapa semua karena salahku, salahku yang terlalu memenjarakanmu. Asal kamu tau yaa boy ini semua karena kamu menghancurkan kepercayaanku selama tiga tahun silam. Itu yang membuatku sulit percaya padamu, sulit membangun kepercayaan untukmu. Dan asal kamu tau juga tiga tahun itu membuatku hancur sakit, apakah kamu sadar dan mengerti?

Aku butuh keyakinan boy bukan omongan basa basimu tiap pagi dan malam. Aku jengah dengan sikapmu yang monoton. Kamu bilang cinta itu terbuka namun apa? Kamu yang tak pernah terbuak padaku. Kamu justru cerita sama orang lain bukan aku yang jadi kekasihmu.
Hey, boy tolong yakinkan aku jika kamu masih ingin bersama sama lagi (ceritanya ngarepp banget hehehehe)

Dan kesimpulannya adalah kita memang tak sejalan. Waduuh cukup tragis yaa melebih-lebihkan dalem banget kata-katanya. Tunggu cerpen fiksiku,, wkwkwkwkwkwkwkwkwkwk ngayal tinggi banget. Dasar nyund siih .. lagi galau men jadi nulisnya yang sedih sedih. Satu ucapan dariku yaitu:

“tak selamanya hidup itu semudah seperti membalikkan telapak tangan tapi hidup itu penuh warna dan rasanya kayak permen nano nano. Bersyukurlah karena hidupmu penuh rasa sedih, kecewa bahagia,, karena dari situlah kita dapatkan ujung kebahagiaan yang kita cari”

0 komentar:

Posting Komentar